Batu Akik Khas Pulau Nusakambangan
Jelang Jadwal Eksekusi Mati, Nusakambangan Justru Dibanjiri
Batu Akik Motif Kulit Penyu. Pulau Nusakambangan memang tak luput dari pantauan
masyarakat akhir-akhir ini, maklum di tempat tersebut rencananya akan dilakukan
eksekusi mati tahap gelombang 2 bagi para gembong narkotika. Tapi tahukah Anda
jika pulau Nusakambangan juga memiliki pesona batu akik, khususnya tipe kulit
penyu?
Tidak dipungkiri jika tren batu akik merambah hampir seluruh
wilayah Indonesia, termasuk di Nusakambangan. Hal itu tampak dari banyaknya
pedagang yang menjajakan bebatuan di sekitar gerbang Dermaga Wijaya Pura, akses
resmi satu-satunya ke Nusakambangan yang kini ramai.
Menariknya di sini adalah bebatuan yang mereka jajakan
berasal dari dalam Pulau Nusakambangan. Suparjo salah satu perajin batu di
Dermaga Wijaya Pura, menuturkan batu yang dijualnya adalah batu berjenis
tumpang asli Pulau Nusakambangan.
“Namanya batu tumpang, kalau dihaluskan nanti akan seperti
kulit penyu” ungkap Parjo, beberapa waktu lalu.
Batu Akik Dari Pulau Nusakambangan ini Memang kontur batu tersebut seperti kulit rumah penyu.
Apabila disapukan oleh tangan, bagian permukaan batu yang dihaluskan tersebut
akan tampak seperti bergerak. Menurut dia, batu yang berwarna putih dengan
guratan merah di atasnya tersebut diambil dari bongkahan karang yang terdapat
pada tebing-tebing di dekat Lapas Batu dan Lapas Terbuka Nusakambangan.
Cara mengambilnya pun tidaklah mudah, batu harus dipahat
terlebih dahulu agar terpisah dari bongkahan karang. “Harus dipahat lantaran
menempel pada tebing” tambahnya seperti yang dilansir Kompas.
Menurut Parjo batu tumpang banyak sekali dijumpai di Pulau
Nusakambangan sehingga semenjak tren batu akik menjamur, banyak sekali warga di
sekitar Dermaga Wijaya Pura berbondong-bondong ke Nusakambangan. Dirinya
mengaku sangat leluasa masuk ke Nusakambangan dan mengambil bongkahan batu
tumpang tersebut. Maklum dia sudah dianggap bagian dari masyarakat pulau itu.
Penjaga pos keamanan pun, menurut Parjo sudah hafal dengan
dirinya. Oleh karena itu setiap dia masuk, pemeriksaan yang dilakukan petugas
keamanan tidak terlalu ketat. “Batunya banyak di dalam (Nusakambangan), jadi
kalau perlu tinggal menyeberang saja, kalau sekarang sulit karena lagi musimnya
eksekusi” tegasnya.
Banyaknya warga luar kota yang datang ke Nusakambangan
menjelang eksekusi dimanfaatkan oleh sebagian perajin dengan mematok harga
tinggi untuk batu tumpang yang dihaluskan tersebut. Harganya mulai dari Rp
100.000 hingga Rp 350.000. Padahal harga mentahan batu tersebut hanya Rp 20.000
hingga Rp 50.000, tergantung ukurannya.
Parjo mengatakan, tidak ada pungutan biaya sedikit pun dari
pihak keamanan Lapas ketika warga mengambil batu yang berada di Pulau
Nusakambangan. Sebagai timbal balik, biasanya warga memberikan batu hasil
olahan secara cuma-cuma kepada pegawai Lapas.
“Tidak ada (pungutan), paling kita kasih batu saja”
pungkasnya.
Batu Akik Motif Kulit Penyu
Reviewed by Unknown
on
09:00
Rating: